0
Tugas Advertising
Posted by Unknown
on
18.53
ADVERTISING
A.
Pengertian periklanan.
Periklanan
(advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada publik melalui
media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau jasa. Periklanan(advertising)
adalah bisnis ide dan kreatifitas (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005)
Menggambar hanyalah ekspresi citra yang kita tuangkan sebagai bentuk konsep ide
di dalam pikiran namun akarnya tetap ide itu sendiri, menggambar lebih
merupakan sarana untuk mencapai tujuan.Proses mengungkapkan
ide dalam bentuk gambar penting dalam periklanan, namun gambar yang bagus dan
indah bukan hal yang utama karena kita hanya dituntut untuk dapat menuangkan
ide dalam bentuk citra gambar (Lwin & Aitchison. 2005)Jadi, mampu
menggambar dengan baik bukan persyaratan di dunia periklanan. Memiliki naluri
dan ide pemasaran yang memungkinkan untuk memadukan sebuah usulan penjualan dan
nilai-nilai komersial sebuah gagasan jauh lebih penting.
Beberapa
pengertian Advertising menurut para ahli :
Periklanan atau Promosi (Advertising)
adalah suatu bentuk komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang
melihat, membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu
Ø Otto Klepper
Istilah advertising berasal dari
bahasa latin yaitu ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada
pihak lain.
Ø Dunn dan Barban
Iklan
merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media
dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat
membujuk (persuasive) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersial
maupun pribadi yang berkepentingan.
Dari definisi diatas, jelas terlihata adanya empat unsur yang menentukan
atau membentuk iklan, yaitu :
1. Pemrakarsa
2. Pesan
3. Media
4. Masyarakat
Dengan demikian jelas, bahwa iklan merupakan pula suatu komunikasi. Ia
melibatkan produsen sebagai Komunikator, fisik iklan itu sendiri sebagai unsure
Pesan, media sebagai Saluran dan khalayak sebagai publik yang ditujunya. Dengan
demikian, model komunikasinya menjadi :
Produsen > Iklan >
Media > Khalayak > Sasaran
Para praktisi periklanan Indonesia juga menyatakan sepakat bahwa,
periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
B. Tujuan Periklanan
Pada dasarnya tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsanga atau
mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa
hal yang perlu dilakukan. Secara umum tujuan periklanan adalah sebagai berikut
:
1.
Menciptakan pengenalan merek / produk /
perusahaan
Melalui periklanan khalayak akan mengetahui
keberadaan merk, produk maupuin perusahaan pasar.
2. Memposisikan
Melalui periklanan perusahaan pasar dapat
memposisikan produknya dengan membedakan diri dengan produk pesaing.
3. Mendorong prospek untuk mencoba
Dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive,
khalayak didorong untuk mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan.
4. Mendukung terjadinya penjualan
Dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk
membeli produk.
5. Membina loyalitas
Dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan
pelanggan yang loyal. Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan
produk yang pernah digunakan konsumen masih tetap ada dipasar.
6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan
Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat
diketahui khalayak melalui iklan
7. Meningkatkan citra
Dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk
maupun perusahaan.
C.
Fungsi dan Peran Periklanan
1. Sumber Informasi
Dengan iklan, dapat membantu masyarakat unruk
memilih altenatif produk yang lebih baik atau yang lebih sesuai dengan
kebutuhannya. Artinya iklan dapat memberikan informasi yang lebih banyak
daripada yang lainnya, baik tentang produknya, distribusi atau tempat
pembeliannya atau informasi lain yang mempunyai kegunaan bagi masyarakat.
2. Kegiatan Ekonomi
Periklanan mendorong pertumbuhan perekonomian karena
produsen didorong utnuk tetap memproduksi dan memperdagangkan produk untuk
melengkapi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
3. Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu tercipatanya skala ekonomi yang
besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per
unit atas produk tersebut, dan pada akhirnya memurahkan harga jualnya kepada
masyarakat.
4. Sumber Dana Media
Periklanan merupakan salah satu sumber dana media
yang menunjang media untuk tetap eksis. Munculnya banyak media membuat
persaingan semakin ketat.
5. Identitas produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan
mengetahui produsen. Ada perusahaan yang dalam iklannya memnonjolkan
perusahaanya
6. Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat
membedakan produk-produk sah dengan tiruan.
D. Periklanan dan Unsur Promosi
Perikalanan (advertising) adalah salah satu bentuk komunikasi massa yang
bersifat komersil dan non personal dengan tujuan untuk menimbulkan kegiatan
tertentu yang akan memeberi keuntungan bagi pemasangnya yang berupa peningkatan
image atau penjualan suatu produk. Ada beberapa cirri yang digunakan dalam
periklanan yaitu :
a. Mengkomunikasikan tema
Periklanan mengkomunikasikan pesan penjualan tentang sutu produk dengan
suatu tema teertentu pada khalayak
b. Bersifat jangka panjang
Periklanan memiliki dampak yang tidak langsung dan dilakukan dalam
konteks upaya promosi
c. Membangun citra
Periklanan ditujukan untuk membentuk citra baik terhadap manfaat suatu
produk yang ditawarkan
d. Membedakan diri
Setiap iklan pasti berusaha menunjukan identitas produk dan produsennya
secara tegas, sehbingga terlihat perbedaan da keunggulannya dibandungkan dengan
produk pesaing
e. Memberi nilai
Iklan memberi nilai “anggapan” terhadap produk atau jasa yang ditawarkan
sehingga akan muncul persepsi teretentu dalam diri konsumen terhadap produk
tersebut.
E.
Syarat iklan yang baik
Ø Iklan Baik: SUPER
"A"
Rumus iklan SUPER "A" selain sesuai dengan
kondisi masyarakat saat ini yang over comunication, juga memperhatikan
rencana strategi pemasaran, golongan konsumen, serta ciri fungsi produk. Rumus
SUPER "A" merupakan singkatan dari elemen-elemen berikut ini.
a. Simple (S)
Simple artinya sederhana. Untuk brand baru
kesederhanaaan ini dipahami sebagai "dapat dimengerti sekali lihat".
Contohnya Iklan Kit Kat dengan slogannya "ada break ada Kit Kat."
Slogan ini dengan mudah masuk dalam ingatan kita bahwa Kit Kat adalah makanan
ringan untuk waktu istirahat.
b. Unexpected (U)
Unexpected artinya tidak terduga. Di tengah derasnya
arus iklan yang kita lihat setiap harinya, iklan yang baik adalah iklan yang
idenya tidak terduga, di luar bayangan kita sehingga kita berdecak kagum. Iklan
seperti ini akan selalu diingat dan menjadi the top of mind, paling
tidak dalam segmentnya.
c. Persuasive (P)
Persuafif disebut juga dengan daya bujuk, yang
berarti mempunyai kemampuan menyihir orang untuk melakukan sesuatu. Iklan yang
berpersuasif mampu menggerakkan konsumen untuk mendekatkan diri dengan brand
dan tertarik untuk mencobanya.
Jangan lupa, daya persuasif sebuah iklan harus
diarahkan pada brand. Sasarannya adalah konsumen tertarik kepada brand
dari sebuah produk. Jangan sampai yang menjadi top of the Mind konsumen
adalah iklan, bukan brand itu sendiri.
Jadi, benarlah adanya bahwa brand adalah hero
(Hakim: 2006:57), brand adalah panglima (Dewi, 662005).
d. Entertaining (E)
Pernahkah Anda merasa kesal menonton iklan? Ataukah
Anda merasa seperti dibodohi, dipaksa, dan merasa waktu Anda sia-sia untuk
melihat iklan? Atau sebaliknya, Anda merasa terhibur ketika melihat sebuah
iklan, berdecak melihatnya, dan ingin melihat lagi gambar atau tayangan iklan
tersebut?
Dalam era yang sudah over comunication dan
juga over iklan ini, pembuat iklan harus kreatif. Jangan sampai pesan yang kita
sampaikan dalam iklan, menjadi tidak tersampaikan karena konsumen merasa kesal
melihat iklan yang ditayangkan. Lebih lagi, jika kita menginginkan iklan yang
kita buat teringat di benak konsumen.
Iklan yang standar mungkin tidak mengesalkan hati
konsumen, namun iklan itu juga tidak akan tertanam dalam benak konsumen.
Sebaliknya, iklan yang baik akan tertanam di benak konsumen. Iklan -iklan
tersebut mengandung unsur hiburan.
Iklan yang mempunyai sifat menghibur mampu memainkan
emosi konsumen untuk tertawa, menyanyi, menari, menangis, atau terharu. Iklan
seperti itu mampu mengangkat simpati konsumen terhadap brand yang
diiklankan.
e. Relevevant (R)
Dalam beriklan, kita dituntut untuk kreatif.
Penyampaian iklan tidak harus lugas menunjukkan persuafif agar konsumen segera
menggunakan iklan yang kita tawarkan. Iklan yang baik harus memnggunakan
berbagai gaya berbahasa: asosiasi, analogi, hiperbola, metafora, dan lain-lain.
Atau dengan kata lain, iklan bolehlah melantur kemana-mana, dengan syarat harus
relevan. Iklan yang baik harus dapat dipertanggungjawabkan, harus tetap dapat
dirasionalisasi, harus ada hubungan dengan brand dari produk yang kita iklankan.Iklan
harus relevan dgn brand, baik brand positioning, maupun brand
personality. Eksekusi (produksi) dari iklan harus diperuntukkan untuk brand.
Sekali lagi brand adalah hero, brand adalah panglima. Dan,
iklan harus relevan dengan brand.
f. Acceptable (A)
Unsur acceptable atau penerimaan sangat berkaitan
dengan budaya yang berlaku di masyarakat. Membandingkan secara langsung produk
kompetitor dengan produk yang kita iklankan, dirasa tidak dapat di terima oleh
masyarakat. Begitu juga dengan iklan yang menampilkan kekerasan.
Iklan yang baik, adalah iklan yang dapat diterima
oleh masyarakat, sesuai dengan nilai budaya setempat. Kode Etik Periklanan dan
Undang-undang tentang perlindungan konsumen merupakan kesepakatan yang
memcerminkan kepentingan masyarakat. Janganlah iklan melanggarnya. Meskipun
demikian, terdapat beberapa bagian dari kesepakatan itu yang bersifat grey
area, sehingga susah dijadikan pegangan. Untuk itu, berpeganglah pada hati
nurani. Kita dianugerahi Tuhan sebuah hati nurani yang mampu menuntun kita
untuk menilai apakah iklan yang kita buat, sesuai atau tidak dengan nilai-nilai
budaya di masysrakat.
Tentu kita tetap menginginkan iklan yang kita buat
menjadi the top of the Mind , sekaligus menjadi pendongkrak penjualan.
Untuk itu, iklan yang baik haruslah dapat diterima oleh masyarakat.
F.
Sejarah periklanan.
Periklanan merupakan bentuk komunikasi yang
digunakan untuk membujuk audiens (pemirsa, pembaca atau pendengar) untuk
mengambil beberapa tindakan sehubungan dengan produk, ide, atau layanan. Tujuan
dari disampaikannya iklan tersebut adalah mengarahkan perilaku
konsument terhadap suatu penawaran komersial ataupun mempersuasi seseorang
dalam melakukan sesuatu (seperti iklan politik/layanan masyarakat yang
nonkomersial).
Pengiklan Komersial seringkali mencari untuk
menghasilkan peningkatan konsumsi dari mereka produk atau jasa melalui
"branding," yang melibatkan pengulangan atau nama produk gambar dalam upaya untuk kualitas tertentu berasosiasi dengan merek di
benak konsumen. Komersial pengiklan rokok yang menghabiskan uang untuk mengiklankan barang-barang lainnya dari
produk konsumen atau jasa termasuk partai politik, kelompok kepentingan,
organisasi keagamaan dan lembaga pemerintah. Nirlaba organisasi dapat
mengandalkan mode bebas dari persuasi, seperti pengumuman layanan publik .
Saluran komunikasi nonpersonal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi. Tetapi dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara. komunikasi non-pribadi dari sponsor diidentifikasi menggunakan media massa. untuk membujuk mempengaruhi penonton. Atmosfer adalah “lingkungan yang dikemas” yang menciptakan atau memperkuat kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Jadi, kantor konsultan hukum didekorasi dengan karpet oriental dan furnitur dari kayu untuk mengkomunikasikan “kemapanan” dan “keberhasilan”. Acara adalah kejadian yang dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu kepada pelanggan sasaran. Departemen hubungan masyarakat mengadakan konferensi pers, pesta peresmian, dan mensponsori pertandingan olah raga untuk mencapai efek komunikasi spesifik pada audiens sasaran. Media terdiri atas media cetak (koran, majalah, surat langsung), media penyiaran (radio, televisi), media elektronik (pita audio, pita video, videodisk, CD-ROM), dan media display (papan reklame, tanda reklame, poster). Sebagian besar pesan nonpersonal datang melalui media yang dibayar. Arus komunikasi dua-arah ini memiliki beberapa implikasi. Pertama, pengaruh media massa terhadap opini publik tersebut tidak selangsung, sekuat, dan seotomatis yang diperkirakan. Tetapi, melalui para permimpin opini, orang-orang yang opininya diperlukan dalam satu atau beberapa kategori produk. Para pemimpin opini lebih dekat pada media massa dibandingkan orang-orang yang mereka pengaruhi. Mereka membawa pesan kepada orang-orang yang kurang dekat pada media massa tersebut, dan mampu memperluas pengaruh media massa. Mereka mungkin membawa pesan yang diubah atau tidak sama sekali, sehingga berperan sebagai penjaga pintu gerbang. Kedua, arus komunikasi dua-arah menantang pendapat bahwa gaya konsumsi orang-orang terutama dipengaruhi oleh “efek menetes ke bawah” (trickle down effect) dari kelas status sosial yang lebih tinggi. Sebaliknya, orang-orang terutama berinteraksi dalam kelompok sosial mereka sendiri dan memperoleh gaya mereka dan ide-ide lain dari orang-orang seperti mereka sendiri yang merupakan pemimpin opini. Ketiga, komunikasi dua-arah berarti bahwa komunikator massal akan lebih efisien dengan mengarahkan pesannya secara khusus kepada para pemimpin opini dan membiarkan mereka membawa pesan tersebut kepada orang-orang lain. Jadi perusahaan farmasi mencoba mempromosikan obat -obatan barunya kepada dokter-dokter yang paling berpengaruh terlebih dahulu. Penelitian yang terakhir menunjukkan bahwa pemimpin opini dan masyarakat umum dipengaruhi oleh komunikasi massal. Pemimpin opini dipicu oleh media massa untuk menyebarkan informasi, sedangkan masyarakat umum mencari infornasi dari para pemimpin opini. Para peneliti komunikasi sedang mengarah pada pendekatan struktur-sosial dalam komunikasi antarpribadi. Mereka melihat bahwa masyarakat terdiri atas klik-klik (cliques), yaitu kelompok-kelompok sosial kecil yang para anggotanya lebih sering berinteraksi satu sama lain dibandingkan dengan orang-orang lain. Anggota klik bersama, dan keakrabannya mempermudah komunikasi yang efektif, tetapi juga mengisolasi klik tersebut dari ide baru. Tantangannya adalah menciptakan lebih banyak keterbukaan sistem yang memungkinkan klik-klik bertukar informasi dengan kelompok lain dalam masyarakat. Keterbukaan ini dibantu oleh orang-orang yang berfungsi sebagai penghubung dan penjembatan. Seorang penghubung (liaison) adalah seseorang yang menghubungkan dua klik atau lebih tanpa menjadi anggota salah satu klik itu. Seorang penjembatan (bridge) adalah seseorang yang termasuk dalam salah satu klik dan berhubungan dengan orang lain di klik lain.
Posting Komentar